Pertemuan itu sebenarnya udah takdir kita masing-masing. Andai saja gw terlahir 10 tahun lebih lama dari tahun gw lahir so, gw ga mungkin bisa kenal sama temen2 gw sekarang, and lo ga bakal kenal gw lah (apalagi bila gw ga lahir –“) itu artinya gw bersyukur kita semua telah dipertemukan, biarpun temen2 gw kurang waras semua tapi hati mereka tak pernah menjerumuskan (yakin??). dari sekarang sampai kini gw selalu bertemu dengan orang-orang baru. Contohnya aja di lingkungan tempat tinggal gw,, gw udah tinggal disini selama kurang lebih 10 tahun,, dari gw sd sampai sekarang orang-orang disini selalu berganti (Yang dulunya tinggal disini sudah pindah lalu digantikan oleh orang baru).
Misal:
lu dulu kenal sama seorang anak yang seumuran dengan elu. seiring berjalannya waktu akhirnya nih anak pindah dari sini. Itulah yang dinamakan perpisahan, tapi jangan lu berpikir kalau ini tidak akan membuat lu bertemu kembali dengan neh anak, lebih dalemnya lu bisa bilang ini perpisahan sementara. Perpisahan itu hanya bersifat sementara cause kita semua nanti juga akan dipertemukan kembali di hari akhir nanti.
Well kembali ke judul post yang satu ini, gw mau sharing tentang pengalaman2 gw, gw kemarin denger ceramah (khotbah) di mesjid, tentang hablum minallah dan hablum minan-nas. Kalau dimaknakan secara bahasa, hablum minallah itu adalah hubungan dengan Allah dan hablum minan-nas adalah hubungan dengan manusia. Gw mau ngebahas tentang yang dinamakan hablum minan-nas ini, soalnya banyak manusia/ malahan gw sendiri sering lupa dengan keridhaan yang harus kita dapat dari sesama manusia. Hubungan manusia dengan manusia harus mencapai keridhaan karena hal itu akan berpengaruh baik kita sendiri maupun orang lain nanti di akhirat. Gw jadi sadar akan hal ini, gw malah teringat akan pertemuan-pertemuan gw sama orang-orang sekitar gw, apakah orang-orang yang pernah berinteraksi kepada gw dulu, sampai sekarang, atau yang udah ga ada interaksi lagi meridhakan segala hal yang telah gw perbuat.
Gw ada rasa menyesal gitu sama kejadian- kejadian yang telah terlewati, seperti pertemuan2 yang gw anggap sulit untuk diulang (atau gak bisa diulang). Soalnya gw teringat kembali hal-hal yang mungkin harus gw perbuat (kewajiban) kepada orang lain.
Ini contohnya (beberapa pengalaman gw):
Dari pengalaman gw diatas, keliatan banget kalau gw jadi contoh yang tidak baik, tapi bagi kalian semua mungkin dapat memetik hikmah dari cerita ini. Maklumlah gw juga manusia biasa, “tak luput dari kesalahan dan dosa”. Gw minta maaf dan keridhaan dari kalian semua, baik yang udah baca, maupun yang belum baca (-_-).
Tambahan:
Semoga aja semua orang yang pernah gw temuin di atas memaafkan gw yang satu ini dan semoga saja kalian membaca tulisan saya ini, “karena masalah diantara manusia harus diselesaikan sesama manusia juga”.
“maafkan lah diriku ini kawan,,,”
* ini bukan catatan kaki,, ini emosi gw sob,,
0 komentar:
Posting Komentar